SURYALAYA. Bertempat di gedung tarminah bakti kampus IAILM Suryalaya Tasikmalaya, civitas akademika IAILM menggelar halal bihalal. Selain para pimpinan, hadir para dosen, staff, dan seleurh karyawan di lingkungan IAILM.

Acara dipandu ustaz H. Dimas Yodistira A, Lc. M.Ag. diawali dengan pembacaan ayat suci al-Quran oleh Ridwannurullah, S.Sos, pembacaan tawasul oleh ustz. Dudin Syamsudin, M.Sos, dan tausiyah oleh rektor IAILM, Dr. H. Asep Salahudin, MA. Dilanjutakan pembinaan dosen oleh wakil rektor 1, Dr. M. Kodir, M.Si. dan wakil rektor 3, Dr. H. Suhrowadi, M.Ag.
Dalam tausiyahnya, Asep menyinggung hakikat halal bihalal. Menurutnya, ada tiga poit penting dari halal bihalal yaitu menguatkan serta meneguhkan hubungan diantara kita tentang ketuhanan, kemanusiaan, dan kebangsaan.
Sementara itu, warek 1 dan 3 menengaskan pentingnya meningkatan pemahaman serta keyakinan terjadap nilai-nilai ke-Suryaayaan. Menurut Kodir, ada dua hal penting terkait ke suryalaya, yaitu bahwa suryalaya itu sebagai sebuah pondok pesantren dan ajaran TQN. Oleh karenanya, ujarnya, IAILM tidak bisa dipisahkan dari Pondok Pesantren Suryalaya. Adanya IAILM karena adanya pondok pesantren. Maka kewajiban kita adalah meningkatakan produktifias melalui amalah TQN agar IAILM terus berkembang sesuai harapan pondok pesantren, pungkasnya.
Dalam padangan Suhrowardi, ada hal yang sangat penting harus dilakukan civitas akademika IAILM pasca wafatnya pangesra Abah Anom, yaitu istiqomah terhadap kemursyidan, Syaikh KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin, ra sebagai mursyid TQN Pontren Suryalaya dan istiqomah mengamalkan amalan TQN Pontren Suryalaya. Ketika itu dilakukan, tambahnya, kita akan senantiasa mendapat bimbingan darinya untuk wushul kepada Allah SWT.

*Admin-Aljoe